Selasa, 16 September 2014

Fotografi Menggunakan Kamera Handphone

Memotret dengan handphone? Kenapa tidak. Harus berani!! Hasilnya memang tidak semaksimal kamera yang khusus, tetapi sudah cukup baik untuk mengabadikan momen-momen ketika kita menemuinya ditengah perjalanan. 
Banyak banget teman – teman saya yang minder karena punya hobi fotografi, tapi tidak belum punya DSLR. Sebenernya untuk  fotografi kamera pinhole alias lubang jarum juga udah cukup. Dengan catatan yang memakainya punya mental yang kuat. 
Ya, kenapa mental ? Sebenernya ini cuma masalah paradigma..
“Saya gak akan bisa motret kalau gak punya DSLR!”
Ya udah kalau kayak gitu mah repot, tapi ada juga temen saya yang mempunyai prinsip…
“Apapun kameranya, selama saya fotografernya, pasti keren hasilnya” 
Dan yang punya hape, kalian sangat beruntung kawan. You’ve get the best camera ever. Why ? because the best camera is the one you own!
So, ubahlah paradigma kalian tentang alat. You’re the one who takes the picture, not the camera.
Ada tips untuk memaksimalkan kamera hape anda :

  1. Motret
  2. Motret lagi!
  3. Motret lagi terus!!
Yang penting adalah mengetahui batas kemampuan dari kamera anda dan memaksimalkannya. Kreativitas seringkali muncul dari keterbatasan.

Tips Fotografi BW



1. Gunakan Format RAW

Mungkin tidak semua kamera mempunyai fasiltas untuk memotret RAW, atau mungkin tidak suka karena RAW sangat merepotkan dalam hal post processing-nya.
Tetapi untuk memaksimalkan kontrol saat konversi dari warna ke hitam-putih, lebih baik gunakan RAW. Karena file RAW memiliki fleksibilitas lebih tinggi dan toleransi yang lebih baik.
Tentu saja tidak masalah menggunakan JPEG, ini sebuah pilihan. Tetapi cobalah sesekali menggunakan RAW, anda mungkin tidak ingin kembali menggunakan JPEG.

2. Jangan gunakan mode hitam-putih dalam kamera

Ya, memotretlah dalam mode warna. Karena jika begitu, anda mendapatkan file berwarna dan juga file hitam putih setelah di proses. Mode BW di dalam kamera tidak menawarkan banyak pilihan.

Tips : Saat menggunakan mode RAW dan BW bersamaan dalam kamera, tampilan di LCD kamera tentu hitam putih, tetapi sebenarnya tidak berpengaruh pada file RAW (tetap berwarna). Terlebih jika menggunakan RAW + JPEG. Anda mendapatkan fleksibilitas ekstra!


3. ISO rendah

Tidak hanya dalam memotret hitam-putih. Selalu gunakan ISO terendah kecuali anda ingin mendapakan shuter speed yang tinggi, ataupun efek grain dengan sengaja.
Konversi ke hitam putih akan memunculkan banyak noise dan artifak, maka lebih baik kita mulai dalam ISO rendah agar kualitas maksimal.

Pesan Error Pada Kamera DLSR


Pesan “Err” yang Berkedip

Saat melihat pesan tersebut muncul di panel LCD atas maupun bagian belakang, itu menunjukkan adanya fungsi kamera yang tidak normal. Bukan berarti kamera-nya jelek. Error ini muncul lumayan sering pada kamera DSLR Nikon gres yang kadang antar koneksi elektronisya mengandung minyak dari proses manufakturing. Dan pesan “Err” ini lumayan mudah disembuhkan.
Yang perlu anda lakukan adalah mematikan kamera, melepas lensa dan membersihkan sambungan kontak antara kamera dan lensa dengan lap bersih dan kering. Kalau setelah itu pesan “Err” masih muncul, coba lepaskan batere lalu pasang lagi. Kalau setelah langkah ini pesan “Err” masih muncul, jangan panik, bawa kamera anda ke service center Nikon.


Pesan “fEE” Berkedip

Pesan ini hanya muncul saat kita menggunakan lensa generasi tua seperti Nikon 50mm f/1.4D yang dilengkapi ring aperture dan ring tersebut tidak diset di posisi aperture minimum. Saat mengganti lensa, mungkin secara tidak disengaja anda memutar ring aperture pada lensa, sehingga memicu pesan error.
Solusinya adalah dengan memutar ring aperture pada posisi f-angka terbesar (bukaan minimum), seperti pada f/16 pada lensa diatas.

Pesan Segitiga dengan huruf “F”

Saat anda melihat sebuah segitiga kecil yang diikuti huruf “F”, ini artinya kamera tidak bisa mendeteksi keberadaan lensa. Jika saat ini lensa sudah terpasang, coba pastikan posisi lensa sudah terpasang dengan benar dan terkunci dengan baik. Coba juga untuk melepas lensa dan lalu memasangnya lagi sampai pesan tersebut hilang.

Pesan (-E-) Yang Terus Menerus

Ini artinya memory card tidak ditemukan di kamera. Kalau anda yakin memory card sudah terpasang, coba keluarkan dan pasang lagi lalu amati hasilnya. Coba juga gunakan memory card lain siapa tahu memory card yang ini sudah ngadat. Jika pesan terus muncul bagaimanapun anda mengatasinya, ada kemungkinan koneksi dudukan pin memroy card didalam sudah bengkok atau rusak. Kalau ini yang terjadi, mau tidak mau anda harus membawanya ke service center.

Pesan “CHA/CHR” Berkedip

Pesan error ini mengindikasikan adanya masalah denga memory card. Penyebab utama pesan ini muncul adalah saat kita mengimport foto dari memory card ke komputer, kit lalu menghapusnya lewat komputer dan bukan memformatnya di kamera. Menghapus file tanpa memofrmat bukanlah langkah yang tepat, dan banyak kamera DSLR menjadi bermasalah dengan ini.
Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan memformat memory card di kamera dan bukan di komputer. Kalau anda tidak tahu cara memformat meory card di kamera, baca manual kamera anda.
Artikel mendatang akan membahas pesan error di kamera DSLR Canon.